KEAMANAN FISIK
eamanan adalah
kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan kebutuhan fisiologis dalam
hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya, sebab dengan terpenuhinya
rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal dalam hidupnya. Mencari
lingkungan yang betul-betul aman memang sulit, maka konsekuensinya promosi
keamanan berupa kesadaran dan penjagaan adalah hal yang penting. Ilmu
keperawatan sebagai ilmu yang berfokus pada manusia dan kebutuhan dasarnya memiliki
tanggung jawab dalam mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera sebagaimana
merawat klien yang telah cedera tidak hanya di lingkungan
rumah sakit tapi juga di rumah, tempat kerja, dan komunitas. Perawat harus peka
terhadap apa yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi klien
sebagai individu ataupun klien dalam kelompok keluarga atau komunitas.
Secara umum keamanan (safety)
adalah status seseorang dalam keadaan aman, kondisi yang terlindungi secara
fisik, sosial, spiritual, finansial, politik, emosi, pekerjaan, psikologis atau
berbagai akibat dari sebuah kegagalan, kerusakan, kecelakaan, atau berbagai
keadaan yang tidak diinginkan.(http://.en.wikipedia.org/wiki/safety). Menurut Craven:2000
keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera tetapi juga membuat
individu merasa aman dalam aktifitasnya. Keamanan dapat mengurangi stres dan
meningkatkan kesehatan umum.
Keamanan fisik (Biologic safety)
merupakan keadaan fisik yang aman terbebas dari ancaman kecelakaan dan cedera
(injury) baik secara mekanis, thermis, elektris maupun bakteriologis. Kebutuhan
keamanan fisik merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya yang
mengancam kesehatan fisik, yang pada pembahasan ini akan difokuskan pada
providing for safety atau memberikan lingkungan yang aman.
KARAKTERISTIK KEAMANAN :
- Pervasiveness (insidensi) Keamanan bersifat
pervasive artinya luas mempengaruhi semua hal. Artinya klien membutuhkan
keamanan pada seluruh aktifitasnya seperti makan, bernafas, tidur, kerja, dan
bermain.
- Perception (persepsi) Persepsi seseorang tentang
keamanan dan bahaya mempengaruhi aplikasi keamanan dalam aktifitas
sehari-harinya. Tindakan penjagaan keamanan dapat efektif jika individu
mengerti dan menerima bahaya secara akurat.
- Management (pengaturan) Ketika individu mengenali
bahaya pada lingkungan klien akan melakukan tindakan pencegahan agar bahaya
tidak terjadi dan itulah praktek keamanan. Pencegahan adalah karakteristik mayor
dari keamanan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEAMANAN :Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melindungi diri dari bahaya kecelakaan
yaitu usia, gaya hidup, status mobilisasi, gangguan sensori persepsi, tingkat
kesadaran, status emosional, kemampuan komunikasi, pengetahuan pencegahan
kecelakaan, dan faktor lingkungan. Perawat perlu mengkaji faktor-faktor
tersebut saat merencanakan perawatan atau mengajarkan klien cara untuk
melindungi diri sendiri.
1. UsiaIndividu belajar untuk melindungi
dirinya dari berbagai bahaya melalui pengetahuan dan pengkajian akurat tentang
lingkungan. Perawat perlu untuk mempelajari bahaya-bahaya yang mungkin
mengancam individu sesuai usia dan tahap tumbuh kembangnya sekaligus tindakan
pencegahannya.
2. Gaya HidupFaktor gaya hidup yang
menempatkan klien dalam resiko bahaya diantaranya lingkungan kerja yang tidak
aman, tinggal didaerah dengan tingkat kejahatan tinggi, ketidakcukupan dana
untuk membeli perlengkapan keamanan,adanya akses dengan obat-obatan atau zat aditif
berbahaya.
3. Status mobilisasiKlien dengan kerusakan mobilitas
akibat paralisis, kelemahan otot, gangguan keseimbangan/koordinasi memiliki
resiko untuk terjadinya cedera.
4. Gangguan sensori persepsiSensori persepsi yang akurat
terhadap stimulus lingkungan sangat penting bagi keamanan seseorang. Klien
dengan gangguan persepsi rasa, dengar, raba, cium, dan lihat, memiliki resiko
tinggi untuk cedera.
5. Tingkat kesadaranKesadaran adalah kemampuan untuk
menerima stimulus lingkungan, reaksi tubuh, dan berespon tepat melalui proses
berfikir dan tindakan. Klien yang mengalami gangguan kesadaran diantaranya
klien yang kurang tidur, klien tidak sadar atau setengah sadar, klien
disorientasi, klien yang menerima obat-obatan tertentu seperti narkotik, sedatif,
dan hipnotik.
6. Status emosionalStatus emosi yang ekstrim dapat
mengganggu kemampuan klien menerima bahaya lingkungan. Contohnya situasi penuh
stres dapat menurunkan konsentrasi dan menurunkan kepekaan pada simulus
eksternal. Klien dengan depresi cenderung lambat berfikir dan bereaksi terhadap
stimulus lingkungan.
7. Kemampuan komunikasiKlien dengan penurunan kemampuan
untuk menerima dan mengemukakan informasi juga beresiko untuk cedera. Klien
afasia, klien dengan keterbatasan bahasa, dan klien yang buta huruf, atau tidak
bisa mengartikan simbol-simbol tanda bahaya. 8. Pengetahuan pencegahan
kecelakaanInformasi adalah hal yang sangat
penting dalam penjagaan keamanan. Klien yang berada dalam lingkungan asing
sangat membutuhkan informasi keamanan yang khusus. Setiap individu perlu
mengetahui cara-cara yang dapat mencegah terjadinya cedera.
9. Faktor lingkunganLingkungan dengan perlindungan
yang minimal dapat beresiko menjadi penyebab cedera baik di rumah, tempat
kerja, dan jalanan.
PERUSAHAAN DI TEMPAT
BalasHapusUp : Finance Dep
Contak :081318860902/085774707555
Perihal : Penawaran Penerbitan Bank Garansi & Surety Bond
Degan Hormat
Terlebih dahulu dalam kesempatan ini perkenankan kami untuk menawarkan proposal penawaran bonding bank guarantee & surety bond untuk penjaminan proyek baik konstruksi / non konstruksi Dan Kami Juga Bisa Bantu Penerbitan Sp2d Akhir Tahun .
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
N/b : - Kami Juga Bisa Membantu Penerbitan Bank Garansi &
Surety Bond Untuk Perusahaan Berdomisili Di Luar
JABODETABEK
Regard's
Thomas Radofa Putra
contact Person : 0813 1886 0902
PT. GLOBAL PERSADA INDONUSA
Jl. Nangka No.20 Utan Kayu, Kec. Matraman - Jakarta Timur
Telp. (021) 2962 1873
Fax. (021) 2962 1878